Pengertian sabar dalam perspektif santri


Sabar adalah sifat baik yang dipunyai oleh seluruh umat manusia yang hidup dimuka bumi ini,  Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Asal katanya adalah "Shobaro", yang membentuk infinitif (masdar) menjadi "shabran". Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah.

Dalam segi pendidikan sabar juga berperan sebagai sifat dasar menuju kesuksesan, terlebih pada pendidikan agama islam di pondok pesantren, sabar harus diutamakan oleh para santri dalam menuntut ilmu. Sabar dalam perspektif santri dalam menuntut ilmu dalam pondok pesantren ada tiga hal, yaitu :

Pertama : Sabar dalam beradaptasi lingkungan, sebagai santri baru, hendaknya bersabar karena lingkungan pesantren sangat berbeda dengan lingkungan rumah, atau kos dll, dibutuhkan satu tahun untuk bisa beradaptasi jadi santri yang sukses,  sehingga sabar beradaptasi ini harus diterapkan peretama kali oleh santri baru, biasanya satri baru tidak bisa langsung menikmati lingkungan, seorang santri harus mengikuti peraturan pondok pesantren, misalkan sholat berjamaah, waktu wajib ngaji, waktu wajib sekolah, waktu wajib istirahat, oleh karena itu banyak santri baru tidak betah di pesantren jika tidak mempunyai kesabaran dalam beradaptasi.

Kedua : Sabar yang kedua adalah sabar dalam belajar mandiri, tidak mengikuti pola hidup yang lain, sabar untuk tidak terpengaruh oleh santri lainnya. sabar tahap kedua ini merupakan peningkatan dari kualitas sabar yang pertama, sebab ketika santri sudah memasuki tahun kedua dipondok pesantren, sangat menentukan keberhasilannya dalam menuntut ilmu, banyak pengaruh yang tidak perlu diikuti seperti kenakalan santri yang tidak mandiri maupun kurang dewasa. oleh karena itu sabar belajar mandiri demi suksesnya menuntut ilmu adalah sabar yang kedua.

Ketiga : Sabar memperesiapkan ujian kelulusan ditahun ketiga, yaitu belajar dengan tekun, giat, sungguh-sungguh untuk menghadapi beberapa ujian sebelum menjadi alumni. dengan bekal ketiga sabar ini maka santri tersebut dipastikan sukses menjadi santri yang berilmu dan berkarakter (berakhlak yang baik)

demikian adalah uraian sabar menurut pemikiran para santri yang telah diceritakan oleh Ustad Rikza Abdalah sebagai pengasuh dan pembina santri Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang Jawa Timur

Kredit foto : Ustad Rikza Abdalah  pakai BlankOn


Previous
Next Post »
Lazada Indonesia Hosting Indonesia